Karnanye, masih
dalem peringatan Hari Aids 2012. Komisi
Penanggulangan Aids Nasional (KPAN) ame DKT (lembaga yang menangani pencegahan
HIV/AIDS) Indonesia, menyelenggarakan acara tahunan Pekan Kondom Nasional (PKN)
2012 dengan tujuan mencegah bahayanya virus HIV. Tood Callahan, Country
Director DKT Indonesia kepade Bens Radio bilang, dengan dijalaninnye acara PKN
2012 eni adalah buat mengkampanyekan betapa pentingnya mencegah virus
HIV/AIDS.PKN biasanye dijalanin dalam satu minggu penuh dan dimulai pada hari
yang bertepatan ame hari AIDS sedunia yaitu pada setiap 1 Desember dan Acara
eni udeh enam kalinya digelar.
Todd dalam konferensi pers National Condom
Week 2012 di Balai Kartini, Jakarta, Rabu, (5/12/2012).
Kepade pers termasuk Bens Radio bilang, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, tahun ini DKT kembali menyelenggarakan
'Pekan Kondom Nasional' bersame KPAN, karena pihak DKT kepingin terus
mengingatkan ke masyarakat untuk saling berbagi pengetahuan dan mengenai
pencegahan penularan virus HIV/AIDS, dan
Ancaman HIV/AIDS sangat berbahaya, karnanye dibutuhin kegiatan yg sangat
mendidik masyarakat agar dapat berhubungan seks dengan cara aman dengan memakai
KONDOM, tidak berganti-ganti pasangan dan perhatikan kebersihan alat kelamin.
Seperti diketahui, ade beberapa golongan yang punya risiko tinggi terjangkitnya virus HIV Aids, diantaranye para pekerja seks dan pelanggannye, kaum gay, waria dan juge para pengguna narkoba melalui jarum suntik. Sementare entu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, status epidemi HIV di Indonesia pada tingkat concentrated epidemic sudah diatas 5%. Hasil Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) pada tahun 2011 ngunjukin angka orang yang terinveksi HIV di kalangan pengguna napza suntik ada 42,4%, waria 23,2%, Wanita Penjaja Seks (WPS) 9,3% dan Lelaki Seks Lelaki (LSL) 12,4 %. Sample populasi tersebut diambil dari 21.031 kasus.
Seperti diketahui, ade beberapa golongan yang punya risiko tinggi terjangkitnya virus HIV Aids, diantaranye para pekerja seks dan pelanggannye, kaum gay, waria dan juge para pengguna narkoba melalui jarum suntik. Sementare entu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, status epidemi HIV di Indonesia pada tingkat concentrated epidemic sudah diatas 5%. Hasil Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) pada tahun 2011 ngunjukin angka orang yang terinveksi HIV di kalangan pengguna napza suntik ada 42,4%, waria 23,2%, Wanita Penjaja Seks (WPS) 9,3% dan Lelaki Seks Lelaki (LSL) 12,4 %. Sample populasi tersebut diambil dari 21.031 kasus.
(Aldin-Redaksi Bens Radio)
0 komentar